kekasih

kekasih

Senin, 28 Februari 2011

Terkadang lebih baik menyendiri.......

PMF, pukul 5 sore...
Hari ini sangat melelahkan. Pulang kerja ga tau mau kemana. Kujalankan sepeda motorku santai. Asyik juga menikmati pemandangan sore di jalan. Biasanya aku selalu pulang malam. Tanpa arah yang pasti terus kulajukan 'smash' ku. Tak terasa sudah mendekati sebuah Mall. Pengen juga sekali-sekali jalan sore di mall.
Kusandarkan badanku di kanopi lantai 3 dekat satpam yang senyum manis kearahku. Kupandangi orang-orang yang lalu-lalang berbelanja, ada juga yang hanya sekadar cek harga. Menarik juga memperhatikan gerak-gerik mereka, tawa mereka, bahkan wajah-wajah kelelahan karena belanja. Aku sangat menikmati semua itu. Aku menikmati ketika aku boleh diam hanya menjadi pengamat kehidupan yang berputar kencang dan seolah-olah aku tidak termasuk di dalamnya.
Lama aku terpaku memperhatikan sekeliling. Baru kusadari, aku butuh saat-saat sendiri seperti ini. Aku perlu saat-saat menyendiri, melupakan beban pekerjaan, beban tagihan-tagihan, dan masalah sentimen dengan orang lain di sekelilingku.
Harus kusadari aku bukan seorang yang selalu tegar dengan semua problema-problema kehidupanku. Dan aku berhak untuk lari dari semua tanggung jawabku, walaupun hanya untuk sementara.
Aku butuh ketenangan. Aku harus menghargai jiwa ku yang selama ini mungkin terikat dengan timbunan masalah. Berdiam diri dan menyendiri mungkin hanya bisa kulakukan beberapa saat, tapi itu lebih dari cukup untuk kembali memperoleh energi yang hilang saat aku harus memikul semua beban hidupku.
Tanpa terasa kunci sepeda motor yang sedari tadi kugenggam terjatuh kelantai. Seakan-akan jari jari-jariku sudah terlalu lelah menahan nya. Dan dapat kuambil suatu kesimpulan dari hal itu: bahwa bukan beban yang berat yang membuat kita lelah dan jenuh, tapi berapa lama kita mengangkat beban itu dan membawanya itulah yang membuat kita butuh saat untuk melepaskan beban tersebut. Kunci sepeda motor akan tersa ringan jika kita mengangkatnya sesaat, tapi lama-kelamaan akan membuat tangan lelah dan jenuh untuk menahannya.
Pukul 7 malam aku pulang.
Aku nggak tahu, apakah aku telah siap untuk mengangkat kembali beban yang tadi sempat kuletakkan. Tapi rasanya tak baik beristirahat terlalu lama. Mungkin perlu menahan beban yang lebih berat...

(Salam buat pengunjung PMF yang membiarkan aku beristirahat sejenak...)

Kamis, 17 Februari 2011

Menunggu Jam Makan Di Kantor

Lembur lagi.. lembur lagi..
Ya udahlah, daripada stress mikirin kerjaan mending nyantai aja dulu, ngeblog, sekalian menunggu waktu makan malam (Lumayan, makan malam di kantor, jadi lebih irit. Maklum anak kost).
Tapi ngomong-ngomong soal makan, jadi teringat sama lezatnya masakan mamakku. Mmmh.. Dari semua masakan yang ada di jagad raya ini, bisa kupastikan masakan mamak yang paling 'maknyuuus'. Yah, paling tidak itu menurut cacing dalam perutku, yang kenal betul dan sudah berpuluh tahun hidup dari masakan lezatnya mamak.
Apalagi pas masa sekolah dulu, malas maen kemana-mana sepulang sekolah karena dirumah udah menunggu hidangan yummy. Biasanya mamak sering masak: Tahu sambel, pake daun ubi ditumbuk lengkap dengan ikan asinnya peke terasi pula. Wuiih,.. nambah dua piring lagi pastinya. Nggak sampe disitu aja, masih ada lagi bubur kacang ijo di sore harinya. Minta ampun lah pokoke.....
Terus, mamak juga sering masak ikan gulai dengan santan kental pake melinjo plus
sayur beningnya. Alamaaak, mantap nian. Nah, kadang kalau sorenya pergi ke ladang buat makan dan minum Degan (Kelapa Muda).
Masih seputar masakan mamakku, yang terpenting dia memasaknya BERSIH. jadi selain enak juga sehat dan berkah...
Yah, tapi sekarang jauh dari orang tua, ga ada lagi yang begituan. kalau mau makan, harus beli di Rumah makan atau warung. Mana mahal, belum tentu sehat, malah kadang jadi buat sampah. Tapi semua patut disyukuri. Nggak mungkin juga terus-terusan tinggal dan dimasakin sama mamak.
Tapi aku nggak perlu khawatir lagi soal makanan enek dirumah nanti setelah berumah tangga, soalnya sekarang pacar (calon is**i) ku, pinter masak juga. Dan rasa masakannya juga se'kaliber' masakan mamak.
Waduh udah waktunya makan neh...
Sorry ya, ditinggal dulu. Mau makan..

(MM, jam makan malam. Teringat mamak.....)